Apa itu Waterproofing dan Fungsinya Bagi sebuah Bangunan

Apa jadinya jika bangunan yang kita miliki mengalami kebocoran, atau rembesan  yang terjadi pada struktur pondasi, lantai, atau pada dinding dan atap bangunan. Tentu hal itu akan merugikan kita sebagai pemilik bangunan, itulah kenapa pada akhirnya kita membutuhkan apa yang di namakan waterproofing. Apa itu waterproofing dan fungsinya bagi sebuah bangunan, berikut ulasannya untuk anda.

Teknik waterproofing dalam dunia konstruksi memang  bukan hal baru. Tetapi ini adalah sebuah tindakan yang umum di lakukan dalam industri properti dan konstruksi. Kenapa, karena sebuah bangunan akan bisa mengalami banyak hal dalam proses pengerjaan dan masa ekonomis bangunannya. Sehingga masalah seperti terjadinya rembesan atau kebocoran itu suatu hal yang umum terjadi.

Sehingga itulah gunanya perlu teknik waterproofing dilakukan. Karena hal itu berguna untuk melindungi bangunan dari terjadinya rembesan air atau sengaja di lakukan pada suatu objek agar bisa menjadi lebih tahan atau kedap terhadap air dalam kondisi yang cukup lama. Memang terjadinya kebocoran itu tidak bisa di hindari, dimana posisi yang sering mengalami kebocoran dan perlu dilakukan tindakan cukup banyak dari kondisi bangunan seperti : basement ( ruangan bawah tanah), pada bagian atap, roof deck ( dak beton), groud water tank ( tangki air tanah ), kolam renang dan construction joint ( sendi dari sebuah konstruksi ) serta areal pada posisi yang  sering  mengalami basah lainnya.

Cara Kerja Waterproofing agar Hasilnya Maksimal

waterproofing bangunan

Lantas mungkin kita bertanya, bagaimana jadinya jika bangunan itu sudah berdiri, apakah proses pengerjaan waterproofing menjadi efektif.  Pertanyaan seperti itu mungkin saja  ditanyakan oleh konsumen yang belum terlalu paham apa itu waterproofing dan fungsinya  bagi sebuah bangunan. Karena sebenarnya proses kerja dari teknik waterproofing adalah produk tersebut akan memberikan lapisan pada bagian-bagian bangunan yang mengalami kebocoran. Dimana lapisan tersebut secara langsung akan bisa menutupi pori-pori yang terjadi kebocoran sehingga aliran air yang awalnya bisa masuk menjadi terhalang dan kondisi bangunan menjadi sempurna kembali.

Namun dalam kenyataannya hal itu tidak selalu berhasil, terkadang konsumen di hadapkan pada satu kondisi bahwa bagian yang sudah di lapisi waterproofing masing suka mengalami kebocoran. Itulah yang membuat konsumen harus lebih paham  apa dan bagaimana sebenarnya  sistem kerja dari waterproofing. Karena jika kita  tahu apa itu waterproofing dan fungsinya bagi sebuah bangunan, maka ketika kita melakukan aktivitas waterproofing kita sudah yakin   bahwa apa  yang kita lakukan sudah benar.

Terkadang yang sering  terjadi di lapangan adalah, konsumen belum terlalu paham tahapan atau proses awal yang mesti dilakukan sebelum melakukan teknik waterproofing pada sebuah bangunan. Sehingga wajar jika pada akhirnya terjadi hal-hal yang kurang di inginkan seperti kondisi bagian yang sudah di lapisi waterproofing masih suka bocor.

Karena untuk mendapatkan hasil  yang maksimal, sebaiknya konsumen pahami dahulu 4 hal penting sebelum melakukan tindakan waterproofing : 1. Teliti terlebih dahulu pemilihan jenis waterproofing jangan sampai salah dalam menentukan pilihan produknya  2. Lakukan pekerjaan waterproofing secara step by step yang benar. Karena jika salah maka hasilnya kurang maksimal 3. Berusahalah untuk mencari atau meminta bantuan kepada aplikator waterproofing yang  profesional. Dari pada kita bekerja 2x, maka agar lebih amannya kita menggunakan aplikator yang sudah teruji keahliannya  4. Tentunya anda mesti menggunakan kualitas produk waterproofing yang bagus, jika produknya juga kurang bagus maka sebaik apapun aplikatornya hasilnya tidak akan maksimal.

4 Jenis Waterproofing Bagi Kesempurnaan Bangunan Anda

waterproofing bangunan

Jika kita sudah tahu apa itu waterproofing dan fungsinya bagi bangunan. Maka selanjutnya yang penting harus kita tahu adalah bagaimana kita bisa menentukan  jenis waterproofing mana yang cocok dengan apa yang kita butuhkan.  Karena saat ini di pasaran kita bisa mendapatkan 4 jenis waterproofing dengan spesifikasinya masing-masing.

Di mana masing-masing waterproofing  itu sudah pasti memiliki keunggulan secara produk masing-masing. Sehingga jika salah dalam menentukan jenis waterproofingnya sekalipun produk yang kita pilih baik maka hasilnya tetap tidak akan maksimal karena produk yang di pakai tidak sesuai dengan kebutuhan akan masalah yang mesti diatasi.

Nah dari penjelasan diatas, maka satu hal yang mesti kita lakukan adalah mencoba memahami ke-4  jenis waterproofing berikut ini :

1. Waterproofing Coating

Waterproofing coating ini dapat bersenyewa dengan struktur bangunan berbahan dasar semen sehingga memiliki daya lekat yang luar biasa. 

2. Waterproofing Membrane

Waterproofing yang satu ini bentuknya berupa lembaran atau roll/gulungan. Berdasarkan bahan penyusunnya, bahan pelapis anti bocor ini dibagi menjadi dua yaitu berbahan dasar fiber dan polyester.

3. Waterproofing flashband

Waterproofing flashband self adhesive  ini terdiri dari komponen membrane polyester dan aluminium foil atau cat penutup. Aluminium foil berfungsi sebagai penahan  dari kebocoran, sementara untuk bahan polyesternya berfungsi sebagai bahan perekat.

4. Waterproofing Integral

Waterproofing integral ini merupakan  tipe produk waterproofing yang di gunakan sebagai  bahan campuran adonan beton. Sehingga teknisnya adalah sebelum dilakukan pengecoran maka bahan pelapis ini dicampurkan dalam adonan beton tadi.

Nah bagi kalian yang ingin tahu lebih jauh soal Waterproofing, atau ingin mendapatkan insight terbaik terkait produk waterproofing dan keunggulan serta manfaatnya. Jangan lupa untuk selalu mengikuti artikel Jasacat.

Untuk pengecatan rumah dengan hasil terbaik hubungi kami pada kami nomor  081322221884. untuk bisa mendapatkan solusi terbaik untuk pengecatan hunian anda.